MuhammadAbduh Tuasikal, MSc December 25, 2013. 9 123,237 8 minutes read. Prinsip toleransi yang ditawarkan Islam dan ditawarkan sebagian kaum muslimin sungguh sangat jauh berbeda. Sebagian orang yang disebut ulama mengajak umat untuk turut serta dan berucap selamat pada perayaan non muslim. Namun Islam tidaklah mengajarkan demikian.
RASULULLAH saw pernah bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesulitan dari seorang muslim dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Allah akan selalu menolong seseorang selama ia menolong orang lain.” HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi RASULULLAH saw pernah bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesulitan dari seorang muslim dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Allah akan selalu menolong seseorang selama ia menolong orang lain.” HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi Saudaraku, setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun itu, pasti Allah SWT melihatnya. Pasti Allah memperhatikannya, dan Allah Maha Mengetahui setiap rahasia, bahkan yang tersembunyi di lubuk hati sekali pun. Tidak perlu risau atas tenaga yang sudah kita keluarkan demi memberi manfaat bagi orang lain. Tidak usah resah atas lelahnya pengorbanan yang sudah kita berikan. Tidak perlu juga memikirkan ucapan terima kasih atau penghargaan dari makhluk. Apalah artinya penghargaan makhluk, sertifikat-sertifikat, piala, piagam, plakat dan lain sebagainya itu jika dibandingkan dengan penghargaan Allah? Segala penghargaan manusia itu hanya berumur singkat saja. Kemudian, semua benda itu hanya memenuhi lemari atau rak di rumah kita. Berdebu, rusak, atau patah. Bahkan, boleh jadi akan ada suatu saat sebagian dari benda itu dibuang karena usang dimakan usia. Sedangkan penghargaan Allah jauh lebih agung dan mulia. Berlipat ganda hingga tak terkira, sebagai balasan amal kebaikan yang kita lakukan. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” QS. Qaf [50] 16 Saudaraku, Allah itu Mahadekat. Namun, bisa ada yang menghalangi kita dari kedekatan dengan-Nya. Salah satu sebab penghalang itu adalah kita sangat sibuk dengan penilaian orang lain daripada penilaian Allah. 25 Likes, TikTok video from sinarku official (@sinarkuofficial): "Biarkan Allah SWT yang membalas cacian orang lain kepada kita~~ #ustadzkhalidbasalamah #islamic_video #renungan #sabar #freepalestine". suara asli - sinarku official.
Rasulullah saw pernah bersabda, “Barang siapa menghilangkan kesulitan dari seorang muslim dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Allah akan selalu menolong seseorang selama ia menolong orang lain.” HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi. Saudaraku, setiap kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun itu, pasti Allah SWT melihatnya. Pasti Allah memperhatikannya, dan Allah Maha Mengetahui setiap rahasia, bahkan yang tersembunyi di lubuk hati sekali pun. Tidak perlu risau atas tenaga yang sudah kita keluarkan demi memberi manfaat bagi orang lain. Tidak usah resah atas lelahnya pengorbanan yang sudah kita berikan. Tidak perlu juga memikirkan ucapan terima kasih atau penghargaan dari makhluk. Apalah artinya penghargaan makhluk, sertifikat-sertifikat, piala, piagam, plakat dan lain sebagainya itu jika dibandingkan dengan penghargaan Allah? Segala penghargaan manusia itu hanya berumur singkat saja. Kemudian, semua benda itu hanya memenuhi lemari atau rak di rumah kita. Berdebu, rusak, atau patah. Bahkan, boleh jadi akan ada suatu saat sebagian dari benda itu dibuang karena usang dimakan usia. Sedangkan penghargaan Allah jauh lebih agung dan mulia. Berlipat ganda hingga tak terkira, sebagai balasan amal kebaikan yang kita lakukan. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” QS. Qaf [50] 16. Saudaraku, Allah itu Mahadekat. Namun, bisa ada yang menghalangi kita dari kedekatan dengan-Nya. Salah satu sebab penghalang itu adalah kita sangat sibuk dengan penilaian orang lain daripada penilaian Allah. Ketika ngobrol, kita lebih sibuk mengatur intonasi, gaya, pilihan kata-kata, dengan tujuan agar lawan bicara kita tertarik dan mengagumi kita. Kita beli pakaian, kendaraan, berbagai aksesori, hanya demi dinilai bagus oleh orang lain. Sikap seperti ini akan menodai hati, menghilangkan keikhlasan. Orang yang sibuknya hanya dengan penilaian manusia, ia cenderung munafik, sibuk membagus-baguskan topeng dan lupa untuk membaguskan isinya. Padahal seharusnya, kita lebih sibuk membagus-baguskan hati di hadapan penilaian Allah. Mungkin ucapan yang terlontar dari mulutnya sederhana, tapi karena tanpa dicampuri dusta, sombong, riya’, sum’ah, maka Allah membuatnya bertenaga dan menginspirasi. Tapi, bukan berarti kita tidak perlu peduli pada penilaian manusia. Berpakaianlah dengan rapi dan wajar, bertuturkatalah dengan sopan dan tidak berlebihan. Tanya di dalam hati, apakah Allah suka pada sikap dan ucapan kita? Kita berpenampilan baik dan rapi saat berhadapan dengan orang lain adalah untuk menghormatinya, bukan untuk dipuji olehnya. Mengejar penilaian orang lain membuat hati kita tidak tenang, jauh dari kebahagiaan. Lelah karena penilaian orang pasti beragam, tergantung dari selera mereka. Dan, yang lebih mendasar adalah karena ketika kita hanya mengharap penilaian makhluk, sesungguhnya Allah mengetahuinya. Kita tidak mencari apa yang Allah sukai. Kita hanya mencari penilaian orang, dan ini tanda tidak ikhlas. Ketidakikhlasan membuat kita menjauh dari Allah SWT. Inilah sikap yang tanpa disadari menjadi penghalang bagi kita untuk dekat dengan Allah. Ketika membantu orang lain, mungkin kita berniat ingin mendapat perhatiannya, penilaiannya, dan bisa “mencuri” hatinya. Boleh jadi maksud kita itu berhasil. Tetapi, bagaimana dengan Allah? Apakah Allah rida dengan apa yang kita lakukan? Mungkin kita bisa menjadi dekat dengan manusia, tapi bagaimana dengan Allah, apakah kita makin dekat dengan-Nya ataukah malah semakin menjauh?! Tidak perlu berhitung-hitung untung rugi dalam membantu saudara kita. Kalau kita bisa bantu, bantu saja. Jangan sibuk dengan pikiran kita dapat apa, karena pikiran-pikiran seperti itulah yang mengancurkan nilai dari amal kita menjadi sia-sia. Sehebat apa pun amal baik kita. Orang yang rugi adalah orang yang datang di hadapannya kesempatan untuk berbuat kebaikan, namun ia membiarkannya lewat begitu saja tanpa antusias meraihnya karena sibuk memikirkan untung rugi duniawi. Padahal, belum tentu kesempatan seperti itu datang lagi. Dan, belum tentu juga umurnya akan sampai pada perjumpaan dengan kesempatan berbuat baik yang berikutnya. Maka, beruntunglah orang yang senantiasa bersegera mengambil kesempatan berbuat kebaikan, membantu tetangga yang kesulitan, memungut sampah dan memindahkannya kepada tempat yang semestinya, mengisi kotak amal yang lewat di hadapannya, dan berbagai kebaikan lainnya dengan niat agar Allah rida kepadanya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung ini. Aamiin. KH. Abdullah Gymnastiar
Kata-kata motto hidup Ali bin Abi Thalib yang penuh makna. 1. "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." 2. "Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu." 3. "Kesabaran itu ada dua macam, yakni sabar
Translation API About MyMemory Computer translationTrying to learn how to translate from the human translation examples. Indonesian English Info Indonesian biarkan allah yang membalasnya English Human contributions From professional translators, enterprises, web pages and freely available translation repositories. Add a translation Indonesian English Info Indonesian biar allah yang membalas perbuatan nya English let god repay his deeds Last Update 2022-02-03 Usage Frequency 1 Quality Reference Indonesian katakanlah "dialah allah, yang maha esa. English say, he is allah, the one. Last Update 2014-07-03 Usage Frequency 3 Quality Reference AnonymousWarning Contains invisible HTML formatting Indonesian bertakwalah kalian kepada allah yang kalian yakini. English and fear allah in whom you believe. Last Update 2014-07-03 Usage Frequency 2 Quality Reference Anonymous Indonesian yaitu api yang disediakan allah yang dinyalakan, English it is a fire kindled by god. Last Update 2014-07-03 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Indonesian semogga tuhan lah yang membalas kebaikan mu English may god repay kindness Last Update 2021-05-13 Usage Frequency 1 Quality Reference Anonymous Indonesian tha ha hanya allahlah yang mengetahui maksudnya Last Update 2014-07-03 Usage Frequency 6 Quality Reference Anonymous Indonesian yaa siin hanya allahlah yang mengetahui maksudnya. Last Update 2014-07-03 Usage Frequency 4 Quality Reference Anonymous Get a better translation with 7,318,787,801 human contributions Users are now asking for help We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site you agree to our use of cookies. Learn more. OK

âœSesungguhnya kebenaran itu datang dari Allah, maka siapa yang ingin (beriman) maka hendaklah ia beriman dan siapa yang ingin (kafir) maka biarkan dia kafir. Allah Swt akan membalas perbuatan seseorang sesuai dengan pilihannya.Orang yang memilih keimanan maka hidupnya akan tenang di dunia dan senang di akhirat dengan masuk surga-Nya

Segalapuji bagi Allah. Kami memujiNya, memohon pertolonganNya dan memohon ampunanNya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, tidak akan ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah biarkan sesat, tidak ada orang yang mampu memberinya petunjuk.
CaraAllah menilai kebaikan dan keburukan sangat berbeda dengan kita sebagai manusia. Terhadap kebaikan, manusia seringkali kurang menunjukkan penghargaan yang semestinya. Sementara terhadap keburukan, manusia seringkali terlalu berlebihan menghakimi. Tapi tidak demikian dengan Allah subhanahu wa ta'ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. JanganBiarkan Kata-kata Orang Lain Meruntuhkan Motivasimu Saya orang yang shabar. Orang shabar disayang Allah dan memiliki kekuatan yang besar. Anda tidak memfitnah. Artinya Anda beruntung memiliki sikap mulia. Jangan kotori dengan membalas mereka. Jika Anda membalas, artinya Anda sama saja dengan mereka. Jangan rendahkan diri Anda. Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika memang benar seperti apa yang kamu katakan maka seakan akan kamu menaburkan debu yang panas kepada mereka, dan kamu akan selalu mendapatkan pertolongan Allah selama kamu masih melakukannya.""Jika memang benar seperti apa yang kamu katakan maka seakan akan kamu menaburkan debu yang panas kepada 12utv9.
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/114
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/399
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/270
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/5
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/79
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/335
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/229
  • xjk0d0rbyu.pages.dev/150
  • biarkan allah yang membalas